SMP Strada Budi Luhur adalah sekolah ekologis dan berkarakter. Sebagai sekolah ekologis, SMP Strada Budi Luhur telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Hal ini senada dengan bunyi misi Perkumpulan Strada yang kedua yaitu meningkatkan kepedulian terhadap sesama, menghargai keberagaman, dan berjuang demi terpeliharanya lingkungan hidup. Gerakan ekologis ini dimulai dari hal yang paling sederhana, misalnya membawa botol minum sendiri dan tidak menggunakan sedotan plastik. Apa? Sedotan plastik? Benda sekecil itu? Apakah ada pengaruhnya untuk kelestarian lingkungan?

 

Ya! Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah Tiongkok. Salah satu sumbangan tersebut berupa sedotan plastik. Jumlahnya cukup besar yaitu 93,2 unit per hari. Pemaikaian sedotan per hari jika direntangkan mencapai 16.784 km atau sama dengan jarak dari Meksiko ke Jakarta. Sepanjang itu? Iya! Sepanjang itu. Kesadaran bahwa sedotan plastik ini cukup berbahaya disampaikan kepada setiap siswa SMP Strada Budi Luhur secara khusus pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), Selasa 16 Oktober 2019.

 

Peringatan HPS 2019 di SMP Strada Budi Luhur diperingati dengan cara yang unik, yaitu gerakan katakan tidak untuk sedotan plastik, makan bersama, dan lomba menulis puisi, menulis refleksi, dan menulis resensi. Lomba menulis refleksi, menulis puisi, dan menulis resensi diselenggarakan dalam rangka Bulan Bahasa 2019. Dua kegiatan yang terintegrasi menjadi satu. Kegiatan lainnya adalah pemutaran video singkat Wonderfood yang bercerita tentang bagaimana cara menjaga dan menghargai hak orang miskin dengan tidak membuang makanan. Video singkat ini diharapkan mampu membuka kesadaran anak-anak agar menghargai makanan karena di belahan bumi yang lain terdapat ribuan orang yang kelaparan dan berkekurangan.

 

Kegiatan ini juga dibarengi dengan sosialisasi penggunaan sedotan bambu kepada para siswa. Sedotan bambu yang dapat dipakai ulang dan tentu saja lebih ramah lingkungan. Menurut Ibu Veronica Ukasih, gerakan katakan tidak untuk sedotan plastik ini sangat banyak manfaatnya. “Menurut saya manfaat sedotan yang bukan plastik contohnya sedotan bambu itu ada banyak. Sedotan bambu dapat digunakan berulang kali. Dengan menggunakan sedotan bambu lebih ramah lingkungan. Hal lain yang lebih penting dengan menggunakan sedotan bambu kita ikut ambil bagian dalam menyelamatkan lingkungan,” demikian ungkap Ibu Vero, panggilan untuk Ibu Veronica Ukasih ketika ditemui di kelas 7B saat gerakan anti sedotan plastik diselenggarakan.

Mari kita jaga bumi kita dari hal yang paling sederhana. Salam AMDG!

(Ed: Rini/Daru)

WhatsApp Video 2019-10-16 at 10.03.35

 

 

Sebarkan artikel ini