Kami percaya bahwa belajar tidak selalu di belakang meja. Kami juga percaya bahwa menimba ilmu tidak selalu tentang kapur tulis, papan tulis, spidol ataupun penggaris. Kami bisa belajar di mana saja.

Jumat tanggal 11 Oktober 2019, kami semua siswa kelas 8 belajar di sebuah daerah yang cukup terkenal di ujung barat pulau Jawa ini. Ayo ada yang bisa tebak kami belajar di mana dan mempelajari apa? Ya! Hari ini kami belajar segala sesuatu tentang Suku Baduy.

Suku Baduy berlokasi di desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Rangkasbitung Banten. Suku Baduy terdiri dari kampung Gajebo, Cikeusik, Cibeo, dan Cikertawana. Selain itu Suku Baduy  terbagi atas Baduy Luar dan Baduy Dalam. Daerah dengan luas 138 ha ini mempunyai rumah khas yang dikenal dengan Culah Nyanda atau rumah panggung.

Itu sekilas singkat tentang Baduy. Apakah hanya itu saja? Tentu tidak. Kami juga belajar tentang berbagai macam tananan obat dan manfaatnya, kesenian angklung, bahkan tentang seni menenun. Lebih seru lagi, ada beberapa di antara kami ikut serta bermain angklung. Setelah puas bermain angklung, kami berjalan ke daerah yang terdapat lumbung-lumbung padi. Hari itu kami semua menikmati pengalaman yang sangat seru.

Oh iya tidak hanya kami yang merasakan keseruan hari ini. Hal yang sama juga dirasakan oleh guru-guru yang mendampingi kami lho. Penasaran bukan?

Ibu Rosa Endah Budi Lestari mengatakan “Karya wisata di suku Baduy ini menarik. Kami mengalami dan melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat Baduy yang ekologis, banyak alat-alat rumah tangga yang terbuat dari bahan alami,  misalnya gelas bambu, sendok dari tempurung kelapa. Mereka sangat menghargai alam, tidak merusak hutan tetapi memanfaatkan dengan bijaksana. Hal itu perlu ditiru oleh kita semua. Mari kita tiru budaya mereka yang selalu memanfaatkan hasil alam namun tidak merusaknya.”

Nah, keren bukan cara belajar kami? Jangan ragu untuk bergabung dengan kami ya. SMP Strada Budi Luhur, sekolah ekologis dan berkarakter

(Ed: Rini/Daru).

Sebarkan artikel ini