Strada.sch.id–Situasi Pandemi covid 19 membuat sebagian besar orang harus memeras otak lebih ekstra supaya bisa survive dalam hidup. Tak terkecuali pekerja seni. Hampir sebagian besar pekerja seni mengatakan merasa ada yang “kurang” ketika mengadakan konser atau menyanyi secara daring. Mereka lebih bersemangat ketika live, bisa melihat animo penonton secara langsung. Namun demikian tak menyurutkan niat PRISELLIA KIANSTY TALUBUN, biasa dipanggil Prisil untuk mengikuti lomba solo vocal secara daring.
Lomba ini diselenggarakan secara nasional oleh dua instansi, satunya instansi sekolah dan satunya swasta. Kedua kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah. Dari event lomba tersebut, Pricil berhasil meraih juara 1 untuk cabang Tenses dan juara 2 untuk cabang Gembita Nusantara. Dari kejuaraan tersebut, dia dapat memboyong piala, sertifikat dan uang pembinaan. Kemenangan yang dia peroleh saat ini, bukanlah capaian yang instan. Ada proses panjang yang harus dia lalui. Sejak dia usia 4 tahun sudah belajar menyanyi secara otodidak kemudian masuk diusia ke 6 dia mulai belajar secara formal dengan mengikuti les vocal hingga saat ini. Meski sempat terhenti karena pandemi covid 19 namun tak menyurutkan dia untuk berlatih secara mandiri termasuk mengikuti lomba. Gonta-ganti tempat les vocal membuat dia semakin banyak pengalaman dan menambah banyak ilmu hingga akhirnya dapat menyabet gelar juara.
Bakat seninya mewarisi dari ayahnya. Maka tak heran jika sejak usia 4 tahun dia sedah mulai berlatih menyanyi. Bahkan dia sudah pernah mencicipi dunia rekaman dan hasilnya dipublikasikan secara umum. Pengalaman-pengalaman itulah yang membuat dia semakin percaya diri untuk bernyanyi dari panggung ke panggung. Maka dia juga mengajak teman-teman sebayanya serta adik-adik kelasnya dengan caranya masing-masing bahwa “Jatuh-bangun itu tidak bisa dijadikan alasan untuk berhenti, harus terus berjuang” pungkasnya. Oleh karena itu, kita dapat belajar dari pengalaman jatuh yang dialami oleh Pricil khususnya untuk para siswa harus berani mencoba, tekun dalam belajar dan berlatih serta memerangi rasa malas yang seringkali merongrong diri sendiri sebelum pengalaman “jatuh” itu bener-benar menimpa kita. Prisil lahir pada tanggal 12 Maret 2006 dan saat ini dia kelas 9 C, kegemarannya membaca. Selain aktif bernyanyi dia juga dipercaya oleh teman-temannya menjadi ketua OSIS. Untuk mengetahui bakat bernyanyinya silakan kunjungi kanal youtobe, Priselia Kiansty https://www.youtube.com/results?search_query=priselia

Prisil saat menerima sertifikat kejuaraan dari panitia

Piala dan sertifikat kejuaran Tenses
Lain halnya dengan RACHEL GITAMULYA PRATAMA, biasa dipanggil Rachel, remaja putri yang memiliki segudang pengalaman dan bakat yang luar biasa. Baru-baru ini, dia mengikuti kejuaraan solo vocal tingkat nasional kategori usia 8-13 tahun (tingkat SD-SMP). Rachel mewarisi bakat dari kedua orang tuanya yang gemar bermain musik dan bernyanyi. Meski kedua orang tuanya tak sempat menjadi juara nasional seperti yang dia alami. Namun bermain musik dan bernyanyi menjadi bagian dalam hidup di keluarga besar orang tuanya. Olah vocal sudah dia tekuni sejak kelas 4 SD hingga saat ini. Bahkan Pandemi Covid 19 pun tak menyurutkan niatnya untuk terus belajar. Ketika diwawancarai Rachel pun baru selesai les vocal. “usaha tak akan menghinati hasil” katanya dengan mantap. Karena proses panjang yang sudah dia tekuni maka sudah sewajarnya jika dia menuai keberhasilan. Rachel lahir tanggal 4 Mei 2007 dan saat ini dia kelas 8 D.

Rachel dengan medali kejuarannya

Rachel menerima sertifikat kejuaraan

Sertifikat kejuaraan Internasional
Selain, olah vocal Rachel juga menekuni pencak silat dan menari sejak usia 4 tahun. Dia merasa tertarik dengan kegiatan pencak silat karena melihat keaktifan orang tuanya yang menjadi guru silat. Dalam pencak silat ini, dia pernah menjuarai tingkat Nasional hingga Internasional. Paku Bumi Open VIII Tingkat Internasional PIALA BERGILIR yang diselenggarakan oleh seorang purnawirawan TNI yang dia ikuti tahun ini. Dalam kesempatan itu, dia meraih juara III kelas B SMP Putri. Pengalaman menyanyi, menari dan pencak silat membuatnya semakin menambah pengalaman dan percaya diri dalam mengikuti berbagai lomba. Maka mari belajar dari pengalaman dua putri terbaik SMP STRADA BUDI LUHUR sebagai motivasi untuk meraih mimpi kita masing-masing. Semangat MAGIS adalah hal mendasar yang perlu ditanamkan secara mendalam disanubari kita supaya memiliki tekad selalu ingin berbuat lebih demi lebih besarnya kemuliaan Tuhan. Salam AMDG. Tius dan Vero.
Recent Comments