Setiap tanggal 21 April, kita selalu peringati sebagai Hari Kartini. Semangat dan keteladanan Kartini sangat melekat pada perempuan. Perubahan paradigma dalam kesetaraan perempuan di era sekarang ini tidak lepas dari perjuangan dan kegigihan R.A Kartini. Kartini berjuang untuk membela hak-hak perempuan agar tidak hanya sebagai “konco wingking” saja melainkan mendapatkan kesempatan dan kesetaraan yang sama. Terutama dalam dunia pendidikan dan juga bidang pekerjaan. Saat ini, banyak Kartini-Kartini modern yang menduduki jabatan struktural. Misalnya saja di Kementrian, anggota DPR, MPR dan perusahaan-peruhaan besar lainnya. Banyak perempuan yang telah menjadi Sarjana, Master, Doktor hingga Profesor. Artinya, ketika Pendidikan berkembang maka cara berpikir pun tak lagi kolot seperti dahulu.
Dalam kesempatan ini, untuk memaknai peringatan Hari Kartini secara khusus mengulas tentang sosok bapak dan ibu guru yang akan memasuki masa pensiun di SMP STRADA BUDI LUHUR. Mengapa mengangkat ini? menurut kami sangat penting dan menginspirasi. Dimana bapak dan ibu guru ini dengan gigih terus belajar teknologi digital di era pendemi. Tidak mudah mengubah paradigma, mengubah kebiasaan dari belajar konvensional ke teknoligi digital. Mari kita simak perjuangan beliau
1. Dra. Chrisna Legawati
Ketika dunia pendidikan memutuskan untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) maka semuanya menjadi berubah seketika. Dari yang konvensional menjadi digital. Menurut bu Chrisna awalnya beliau merasa kebingungan dalam menyikapinya, lebih-lebih pada zaman dahulu tidak ada hal semacam ini sehingga ini menjadi sesuatu yang baru. Namun, karena kegigihan beliau yang mau belajar dan dibantu oleh guru-guru muda maka segela kesulitannya dapat dipecahkan dengan baik. Kelemahan atau hambatan dalam mengajar dalam PJJ adalah dalam hal menjelaskan materi pembelajaran. Untuk menjelaskan materi tersebut perlu direkam terlebih dahulu menggunakan Bandicam. Jadi ada dua kombinasi antara Power Point dan Bandicam sehingga menjadi video yang bisa dibagikan dan didengarkan oleh para siswa yang seolah-olah guru menjelaskan secara langsung. Untuk mengajar secara online biasanya bu Chrisna menggunakan aplikasi Google Meet dan Google Classroom. Strategi beliau sebelum menggunakan aplikasi ini belajar terlebih dahulu dengan para guru muda. Sehingga pada saat mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar. “walaupun saya tua, ternyata kalau diajari ya bisa” pungkasnya.
Menurut bu Chrisna perempuan dahulu dan sekarang tidak ada yang berbeda. Karena di kampungnya perempuan dan laki-laki sama, mendapatkan kesempatan belajar yang sama dari SD sampai dengan SMA. Hanya beliau merasa sedikit iri dengan laki-laki “mulai jam 4 (16.00) sudah ke lapangan main bola. Tapi tidak ada anak cewek”. Meskipun perempuan di rumah hanya duduk-duduk tetapi tidak diperkenankan untuk bermain keluar rumah. Menurutnya tidak umum jika perempuan bermain di luar.
Bu Chrisna adalah guru IPA kelas 7 yang akan mengakhiri purna karya (pensiun) pada tahun ajaran yang akan datang. Beliau sudah mengajar di Perkumpulan Strada selama 31 tahun lebih. Pertama kali masuk di Strada tahun 1989. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Perkumpulan Strada atas semua jasa yang telah diberikan hingga saat ini. Ibu juga memberikan pesan untuk para guru-guru khususnya guru muda yaitu semangat, tidak mengeluh dan bekerja keras. “Anak-anak muda sekarang ini lebih mudah IT, tetapi nanti pada saat pelajaran tatap muka harus memiliki hati untuk untuk mendapingi anak-anak, tidak mengejar materi pelajaran saja”
2. Dra. Fransiska Ailina
Menurut beliau perbedaan perempuan muda pada zaman dahulu dan sekarang adalah untuk perempuan zaman sekarang secara penampilan lebih terbuka terutama dalam hal berbusana termasuk sopan santun mulai menurun dari pada perempuan dahulu. Selain itu, perempuan dahulu hanya di rumah, tidak boleh bekerja oleh suaminya sementara perempuan sekarang sudah banyak bekerja baik di sektor formal dan non formal.
Selama pandemi ini banyak sekali perubahan yang terjadi, berikut perjuangan bu Ailina dalam menyikapi perubahan dari yang konvesional ke digital: menurutnya selama pandemi yang menjadi kerepotan adalah siswa kurang disiplin, misalnya ketika memberikan latihan soal anak bisa langsung mengumpulkan hari itu juga namun sekarang banyak yang menunda meski sudah diberikan waktu yang lama, selain itu guru kurang bisa memahami karakter siswa, apalagi jika Google Meet tidak membuka kamera. Sementara jika tatap muka akan lebih mudah.
Perubahan lain berkaitan dengan IT menurutnya menjadi lebih banyak tau karena banyak belajar. Semuanya karena tuntutan pekerjaan sehingga harus memaksakan diri untuk belajar. Hal itu menjadi sangat terdukung dengan adanya peran atau kerja sama dari guru-guru lain yang sudah memahami IT sehingga bisa dibimbing secara perlahan lahan sampai benar-benar tau dan bisa.
Bu Ailina adalah guru Bahasa Inggris yang sudah mengajar di Perkumpulan Strada sejak tahun 1993 (27 tahun silam). Pada tahun ajaran yang akan datang beliau akan memasuki usia pensiun. Ketika saya tanya apakah sudah siap pensiun “sudah siap, tinggal dinikmati saja masa tua ini” jawabnya dengan mantap.
3. Ashadi, S.Pd.
Menurut pak Ash, hambatan yang sering terjadi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah
a. Memerlukan waktu lebih lama dalam menyampaikan materi pelajaran, tugas atau ulangan dibandingkan dengan tetap muka. Terutama dalam hal menagih tugas. Beliau terkadang merasa kerepotan sehingga harus menghubungi orang tua supaya anak mau mengumpulkan.
Kendala lain adalah materi yang disampaikan juga kurang maksimal dalam menyampaikan materi. Sehingga, anak yang penangkapannya baik maka materi pelajaran dapat ditangkap dan dimengerti secara lebih cepat. Sementara anak yang lambat akan merasa kesulitan hingga akhirnya ketinggalan. Tak hanya itu, kendala lain adalah jaringan internet, anak-anak cenderung tergoda untuk bermain games sehingga mengabaikan tugas sekolahnya dan memilih bermain games.
b. Kurangnya penguasaan IT
Namun beliau merasa bersyukur karena dibantu oleh teman-teman guru muda dan ketika di rumah juga dibantu oleh anak sendiri.
Kesan dan pesan pak Ash:
1. Kesan guru-guru muda: memiliki ketrampilan yang lebih dalam bidang IT sehingga sangat membantu para guru yang lainnya. Selain itu guru-guru muda sangat “welcome” sehingga guru yang tua tidak malu ketika mau bertanya.
2. Pesan: Terus mengembangkan ilmu yang sudah di miliki seperti ketrampilan mengajar, terus mengembangkan IT, terus belajar dan jangan menyerah. Menjaga persatuan, kesatuan dan kerjasama antar teman (guru). Menjaga nama baik sekolah, mutu sekolah agar para orang tua siswa tetap mau menyekolahkan anaknya di BL. Salam AMDG. Tius dan Vero
Semangat Bapal/Ibu Guru SMP Strada Budi Luhur
Terima kasih Bu. salam sehat dan salam AMDG.
Semangat …selamat hari kartini
terima kasih pak. salam sehat.
Sedih.
Tapi harus tetap semangat.
Terimakasih untuk pengalaman berharga ini pak, Bu🥺🙏
pada saatnya kita menuju ke sana. jangan bersedih..tetap bergandengan tangan untuk mengembangkan Strada. salam AMDG.